Kabid Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian Kota Surabaya Ir Alexander S Siahaya mengimbau supaya masyarakat tidak panik dan cenderung gegabah bila terkena toksin Tomcat. Jangan karena takut dan kaget terus kemudian langsung memukul dan membunuh Tomcat saat menempel di kulit.
“Cukup dikibas saja. Sebab, kalau Tomcat tersebut mati saat menempel di kulit, toksinnya juga ikut keluar. Itu yang menyebabkan luka merah yang gatal dan terasa panas,” kata Alexander kepada, Selasa (20/3/2012).
Termasuk juga saat menjemur pakaian dan handuk di halaman rumah. Masyarakat diharap bisa sadar lingkungan. Hal ini supaya pakaian dan handuk yang diletakkan di luar ruangan tidak terjangkit toksin Serangga Tomcat.
Jika sudah terlanjur terkena toksin, maka Alex menyarankan supaya masyarakat berinisiatif untuk membersihkan kulit dengan air dan sabun. Kalaupun toksin tersebut masih bereaksi padakulit, ada obat sejenis salep acyclovir 5% yang bisa digunakan untuk meringankan rasa gatal.
“Kalau digaruk, rasa gatalnya bisa semakin menimbulkan panas,” terang Alex.
Toksin yang dikeluarkan Tomcat dikabarkan bisa menjadi racun yang sangat berbahaya untuk kulit manusia. Dari pemaparan korban-korban sengatan Tomcat, mereka mengalami luka memerah di kulit hampir seperti herpes. Luka itu kalau digaruk bisa semakin menyebar hingga ke seluruh bagian tubuh.
Bahkan, luka memerah ini bisa menjadi sangat panas sekali bila terus digaruk. Kalaupun bisa disembuhkan, toksin TOmcat ini akan meninggalkan bekas luka yang menghitam di kulit.
Hingga kini, Dinas Pertanian Kota Surabaya masih memeriksa apa kandungan toksin Tomcat. Alex mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium atas kandungan dan efek yang diberikan toksin Tomcat pada kulit manusia.
Menurut wikipedia, sebenarnya Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan toksin hemolimf otomatis bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia.Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini pada benda-benda seperti baju, handuk, atau benda-benda lainnya. Pada jenis serangga tertentu, terdapat cairan yang diduga lebih kuat dari bisa ular kobra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar